Remaja lelaki ini selalu memasuki lapangan basket dengan tekad yang membara. Walaupun setiap hari dia dihujani oleh pekerjaan sekolah, dia tetap menyempatkan waktu untuk berlatih basket. Dengan skill ciamiknya dia didimasukan ke tim basket sekolah SMA walaupun dia sendiri masih duduk di kelas 3 SMP. Farrel Simatupang yang kini bermain untuk klub basket Indonesia Muda sudah pernah menyabet juara 3 di Kejuaraan Nasional Basket (Jurnas) dan mewakili Indonesia di Asia Pacific Youth Cup 2016 dan menjadi juara 2. Tahun ini pun dia akan mewakili Indonesia lagi. Apa rahasia di balik kehebatan dia? Untuk mengetahuinya, ikuti bincang-bincang Frans Japheth Budiman (Sec 3 Wycliffe) berikut ini
Sejak kapan Anda mulai bermain basket?
Saya mulai bermain basket sejak kelas 4 SD. Sebenarnya saya bermain basket secara tidak sengaja. Dulu saya sangat gila dengan sepak bola, namun saat pemilihan CCA (Co-Curricular Activity) di sekolah saya ternyata kuota sepak bola sudah terisi penuh. Saya lalu berdiskusi dengan orang tua saya. Lalu ibu saya berkata, ”Coba basket saja, siapa tahu kamu suka.” Pertama-tama saya ragu tetapi saya tetap mencoba. Waktu pertama kali saya ikut saya tidak bisa apa-apa. Dribble tidak bisa, pass tidak bisa, apalagi shooting. Nah terus saya bertemu dengan Mr. Nonie, guru basket di sekolah saya. Dia mengajarkan teknik-teknik dasar basket kepada saya, lalu mengajak saya mengikuti kompetisi. Setelah setahun berlalu saya malahan jatuh cinta dengan basket.
Apa yang Anda sukai dari basket?
Yang saya sukai adalah, semua hal yang saya temui dalam basket bisa diterapkan ke kehidupan sehari-hari. Saya juga menyukai olahraga yang mempunyai full body contact dan fisikal. Basket juga adalah olahraga yang membutuhkan koordinasi tim dan strategi, bukan hanya kemampuan individu.
————————————————————————————–
Nama lengkapnya adalah Farrel Feryan Marsahala Simatupang (14) lahir pada tanggal 2 Maret 2003. Dia adalah anak pertama dari Fritz Simatupang(45) dan Esther Simanjuntak (46). Dia mempunyai satu adik laki-laki bernama Ezekiel Simatupang (12). Saat bersekolah di SD ICHTHUS dari kelas satu sampai kelas enam ia mengikut berbagai organisasi, seperti ICHTHUS Choir dan tim basket sekolah. Saat kelas 5, ia menjadi anggota OSIS di sekolah. Lalu ia pindah ke SMP Bina Bangsa saat kelas 2 SMP. Sejak terseleksi masuk klub basket Indonesia Muda 3 tahun lalu, ia pernah menyabet juara 3 di Kejuaraan Nasional dan juara 2 pada Asia Pacific Youth Cup di Singapura. Ia juga pernah dipercaya menjadi kapten tim Indonesia Muda.
—————————————————————————————
Menurut Anda hal apakah yang terpenting dalam basket?
Hal yang terpenting adalah kerja keras dan tekun latihan. Kerja sama juga sangat penting, tidak boleh menyalahkan atau merendahkan satu sama lain karena ini bisa merusak kerja sama tim yang telah dilatih dan dibangun dengan susah payah. Tujuan anggota-anggota tim harus sama, yaitu membuat tim itu menjadi juara! Sportivitas juga sangat penting dalam pertandingan, jangan curang , bermainlah dengan jujur.
Bagaimana permainan basket telah mengubah hidup Anda?
Setelah bermain basket saya jadi tidak mudah menyerah dan tidak mudah puas. Contohnya jika dalam pertandingan basket tim saya ketinggalan skor saya tidak mudah menyerah, sama seperti saat mengerjakan ujian, saya akan terus berusaha untuk mencari solusi dan jawaban. Bermain basket juga membuat badan saya lebih sehat, dan telah mempertemukan saya dengan teman-teman baik saya di Indonesia Muda.
Pelajaran apakah yang Anda dapatkan dari bermain basket?
Yang saya pelajari adalah pantang menyerah dalam situasi apapun. Saat kalah menerima kekalahan dan belajar dari kekalahan itu, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal yang baru. Selalu bermain dengan sportif dan jujur. Lalu saya juga belajar bahwa tiada yang bisa diraih tanpa kerja keras.
Apakah Anda merasa basket telah mengganggu pelajaran dan tugas-tugas Anda?
Tidak. Kalau bisa mengatur waktu dengan baik dan disiplin tidak akan mengganggu. Saat belajar, belajar dengan serius, jangan main HP atau PlayStation. Jangan menunda-nunda PR dan pakailah waktu dengan bijak. Kalau merasa tertinggal potonglah waktu bermain untuk belajar. Karena lebih baik bersusah-susah dahulu daripada disetrap guru di sekolah.
Bagaimana Anda bisa mengejar pelajaran yang tertinggal?
Pertama orang tua saya menyediakan les untuk saya agar tidak tertinggal pelajaran di sekolah saat saya harus absen karena kompetisi. Lalu bila saya ada kesulitan dapat bertanya kepada guru les. Kedua jika sekolah mengadakan kelas tambahan saya akan mengikutinya. Ketiga saya akan membaca materi-materi yang saya tertinggal pada waktu luang saya.
Latihan apakah yang Anda lakukan?
Saya mengikuti latihan klub 4 kali seminggu, di rumah juga saya ada latihan tambahan. Yang dilatih biasannya adalah shooting, power, dan stamina. Saya juga sering ke gym untuk memastikan bahwa tubuh saya selalu dalam kondisi yang terbaik. Sesudah tanding saya juga pergi fisioterapi untuk pemulihan.
Kesulitan dan rintangan apakah yang Anda temui selama bermain basket?
Yang pasti malas latihan, karena biasanya sehabis pulang sekolah saya itu sangat mengantuk, ingin tidur, malah dipaksa latihan. Setelah selesai latihan pun saya masih harus membuat PR. Hari saya hampir selalu penuh. Dalam pertandingan dan latihan pun saya sering cedera, seperti cedera paha dan lutut yang saya alami beberapa bulan yang lalu. Sakitnya minta ampun!
Apakah cita-cita Anda?
Pertama saya ingin masuk Tim Nasional Indonesia agar bisa mewakili Indonesia di kejuaraan basket internasional. Saya juga ingin mengikuti PON (Pekan Olahraga Nasional). Lalu yang terakhir saya ingin IM menjadi juara di Kejuaraan Nasional.
Apa yang mendorong Anda untuk terus bermain basket?
Orang tua saya selalu menyemangati dan mendorong saya untuk terus berprestasi. Tetapi motivasi saya tidak berhenti di situ. Saya sampai sekarang masih bermain basket itu karena kemauan saya sendiri, karena saya suka bermain basket. Saya rasa inilah bakat yang Tuhan berikan kepada saya, dan akan sangat sayang jika disia-siakan.
Siapakah panutan Anda untuk basket?
Stephen Curry tentunya. Saya melihat dia sebagain contoh karena dia sangat hebat, pantang menyerah dan tidak sombong. Dia juga bisa bekerja dengan timnya.
Banyak orang berkata bahwa jago basket adalah bakat, apakah Anda setuju?
Tidak, karena menurut saya jago basket itu didapat dari kerja keras bukan bakat. Karena semua orang diciptakan Tuhan itu sama. Hanya jika punya kemauan baru bisa jago. Kalau ingin kerja keras pasti bisa jago bermain basket.
Adakah kata-kata yang ingin Anda ucapkan kepada anak-anak pecinta basket yang lain?
Jangan pernah menyerah, rintangan hanyalah ujian dari Tuhan yang harus kita lewatkan dengan ketekunan. Berlatihlah dengan ulet dan keras,tiada kata “cukup”. Gantunglah cita-citamu setinggi langit. Teruslah mengejar impianmu. Percayalah bahwa kamu pasti bisa melakukannya.Teruslah maju dan harumkanlah nama Bangsa Indonesia!
Penulis: Frans Japheth Budiman (Sec 3 Wycliffe)
More Stories
Siapa Berdedikasi, Ia Pasti Berhasil
Indonesia Sekarang Darurat Idiologi
Chrestella: Saya Ingin Membuat Perubahan