March 28, 2024

BBS Connect

Bridging You To The Outside World

Wasni, Suster yang Tidak Mau Terima Nasib

Tidak ada orang bodoh. Yang ada, orang yang tidak memiliki kesempatan atau orang yang tidak memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya. Kisah Wasni Feronita Nos yang ditulis Jasmine (Sec 3 Wesley) berikut adalah buktinya. Berawal dari “hanya” seorang suster, kini gadis asal NTT ini bisa mewujudkan mimpinya, kuliah semester 8 di STIE BISNIS INDONESIA.

____

Wasni Feronita Nos berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Ia memang hanya seorang suster, tapi ia punya impian untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Sejak kecil, dia sudah membuat rencana untuk mencari kesempatan untuk belajar di Jakarta. Ada beberapa lembaga yang mengajar wanita-wanita dari daerah untuk menjadi suster dan PRT dan sekaligus memberi kesempatan kepada mereka untuk kuliah. Wasni, demikian ia biasa disapa, memutuskan untuk masuk salah satu lembaga itu supaya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan membuka bisnis sendiri.

Dia memutuskan untuk bekerja di  perusahaan PRT/suster–salah satu perusahaan yang menawarkan karyawannya untuk bekerja sambil kuliah. Pada umur 18, setelah lulus SMA, Wasni meninggalkan kampung halamannya dan berangkat ke Jakarta untuk mencari kerja dan melanjutkan studinya.

Sejak usia muda, Wasni telah mempunyai cita-cita dan memulai berpikir tentang masa depannya.  Salah satu alasan mengapa dia memilih menjadi suster atau PRT karena di samping kerja, dia diperkenankan melanjutkan pendidikannya. Wasni memilih untuk tidak bekerja di daerahnya sendiri karena dia ingin menjadi seorang yang mandiri secara finansial dan tentu saja ia ingin membanggakan keluarganya. Ia tahu keluarganya sangat lemah secara keuangan. Tapi ia tidak mau menyerah dengan keadaan. Ia ingin meraih cita-citanya lewat pendidikan. Ia tidak malu. Baginya, asal jujur, tidak bohong, tidak mencuri, kita tidak perlu malu. “Kalau kita malas, kalau kita tidak berusaha, kalau kita hanya mengharapkan bantuan orang lain, itu pantas malu,” katanya tegas.

Wasni beruntung karena orang tuanya sepenuh hati mendukung cita-citanya.  Saat ini, Wasni sedang belajar di semester kedelapan di STIE Bisnis Indonesia Jakarta. Walaupun dia memiliki beban kerja lebih berat dibandingkan teman-teman kuliah pada umumnya, tetapi Wasni tetap berada di peringkat atas kelasnya dalam hal urusan akademik.

Prestasinya yang luar biasa ini mungkin karena teman-teman sekelasnya lebih santai. Mereka kuliah dibiayai orang tua. Sementara, Wasni harus bekerja sambil kuliah. Itulah sebabnya, ia harus pandai-pandai mengatur waktu. Wasni sadar waktu luangnya tidak banyak. Karena itu, ia harus konsentrasi betul waktu belajar dan tentu saja mendengarkan dengan baik ketika dosen memberikan kuliahnya.

Wasni mengatakan, setelah selesai kuliah dan punya cukup modal, ia akan membuka usah fotokopi. Dia tidak punya kekhawatiran tentang kemampuannya untuk membuka bisnis di masa depan. Katanya, “Saya ingin menjadi inspirasi bagi wanita-wanita di daerah asal saya. Saya tidak mau terima nasib. Siapa pun bisa maju asal mau berusaha.”***

Ditulis oleh Jasmine, Sec 3 Wesley.

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]